BENCANA DI INDONESIA!!!
Beberapa minggu ini kita dihadapkan dengan berbagai macam bencana alam seperti banjir, tahan laongsor, dan bencana kecelakaan seperti hilangnya Pesawat Adam Air dan Kapal Motor Senopati Nusantara, lalu Argolawu Anjlok Di Lempuyangan Yogyakarta.
Tampaknya itu mengusik Pemerintah dalam hal ini DEPHUB yang mulai mengetatkan persyaratan angkutan udara, kelautan dan angkutan darat.
Memang bukan cerita lama kalau sarana angkutan umum di Indonesia banyak yang umurnya sudah tua, bahkan beberapa diantaranya sudah tak laik jalan, namun masih dipakai terus.
Apa Penyebabnya? Permasalahan Ekonomi lah yang menyebabkan dunia transportasi di Indonesia terpuruk, mulai dari kenaikan harga BBM, yang menyebabkan semua moda transportasi tercekik, sehingga anggaran yang semestinya untuk perawatan dan peremajaan sarana angkutan tersedot untuk BBM, jelas lah tanpa BBM semua alat transportasi tak mungkin bisa jalan.
Karena tak ada perawatan maka, kendaraan mudah rusak, maka banyaklah gangguan seperti mogok atau rem blong dan yang terparah adalah terjadi kecelakaan karena adanya kerusakan sistem pada kendaraan atau alat transportasi, contoh saja kereta anjlok karena rel yang sudah keropos atau bogi roda kereta yang sudah tak kuat.
Selain faktor ekonomi, cuaca/alam juga berpengaruh, bulan-bulan ini cuaca agak kurang bersahabat yang akhirnya membuat dunia penerbangan dan kelautan terganggu dan membahayakan karena sangat riskan terjadi kecelakaan, maka sebelum Pesawat Lepas Landas hendaknya melihat situasi alam melalui BMG atau badan cuaca lainnya, itu juga berlaku untuk angkutan laut
Untuk angkutan darat terkhusus kereta api, perlu pemeriksaan rutin rel didaerah tebing, pegunungan atau perbukitan sebab saat curah hujan tinggi, rawan sekali longsor, sedangkan didataran rendah juag harus sama rutinnya, sebab sekarang sering banjir, selain itu masalah teknis seperti rel dan bantalannya juga perlu di perhatikan serius sebab tidak sedikit kereta kecelakaan karena hal tersebut, juga sistem persinyalan lalulintas kereta api juga harus rutin di periksa. Untuk Lokomotif dan gerbong, kita semua maklum kalau kita belum bisa buat atau beli yang baru mengingat kondisi keuangan negara kita lagi terpuruk, tapi semua itu bisa diatasi asalkan perawatan terhadap gerbong dan lokomotif juga rutin, mulai dari oli, sistem pengereman, selang angin rem, Mesin Diesel Lokomotif dan perawatan terhadap suspensi, roda, bogie dan casis.
Selain itu kita juga harus banyak berdoa, sebagai bangsa yang beragama kita harus tekun beribadah dan tentunya para Pemimpin juga harus bertobat dan mulai memikirkan masyarakat, tidak hanya dirinya sendiri, mungkin musibah itu teguran Tuhan agar kita bertobat.
Tampaknya itu mengusik Pemerintah dalam hal ini DEPHUB yang mulai mengetatkan persyaratan angkutan udara, kelautan dan angkutan darat.
Memang bukan cerita lama kalau sarana angkutan umum di Indonesia banyak yang umurnya sudah tua, bahkan beberapa diantaranya sudah tak laik jalan, namun masih dipakai terus.
Apa Penyebabnya? Permasalahan Ekonomi lah yang menyebabkan dunia transportasi di Indonesia terpuruk, mulai dari kenaikan harga BBM, yang menyebabkan semua moda transportasi tercekik, sehingga anggaran yang semestinya untuk perawatan dan peremajaan sarana angkutan tersedot untuk BBM, jelas lah tanpa BBM semua alat transportasi tak mungkin bisa jalan.
Karena tak ada perawatan maka, kendaraan mudah rusak, maka banyaklah gangguan seperti mogok atau rem blong dan yang terparah adalah terjadi kecelakaan karena adanya kerusakan sistem pada kendaraan atau alat transportasi, contoh saja kereta anjlok karena rel yang sudah keropos atau bogi roda kereta yang sudah tak kuat.
Selain faktor ekonomi, cuaca/alam juga berpengaruh, bulan-bulan ini cuaca agak kurang bersahabat yang akhirnya membuat dunia penerbangan dan kelautan terganggu dan membahayakan karena sangat riskan terjadi kecelakaan, maka sebelum Pesawat Lepas Landas hendaknya melihat situasi alam melalui BMG atau badan cuaca lainnya, itu juga berlaku untuk angkutan laut
Untuk angkutan darat terkhusus kereta api, perlu pemeriksaan rutin rel didaerah tebing, pegunungan atau perbukitan sebab saat curah hujan tinggi, rawan sekali longsor, sedangkan didataran rendah juag harus sama rutinnya, sebab sekarang sering banjir, selain itu masalah teknis seperti rel dan bantalannya juga perlu di perhatikan serius sebab tidak sedikit kereta kecelakaan karena hal tersebut, juga sistem persinyalan lalulintas kereta api juga harus rutin di periksa. Untuk Lokomotif dan gerbong, kita semua maklum kalau kita belum bisa buat atau beli yang baru mengingat kondisi keuangan negara kita lagi terpuruk, tapi semua itu bisa diatasi asalkan perawatan terhadap gerbong dan lokomotif juga rutin, mulai dari oli, sistem pengereman, selang angin rem, Mesin Diesel Lokomotif dan perawatan terhadap suspensi, roda, bogie dan casis.
Selain itu kita juga harus banyak berdoa, sebagai bangsa yang beragama kita harus tekun beribadah dan tentunya para Pemimpin juga harus bertobat dan mulai memikirkan masyarakat, tidak hanya dirinya sendiri, mungkin musibah itu teguran Tuhan agar kita bertobat.
Post a Comment
